Selasa, 30 Desember 2014

Tentang Apa yang di Rasa

Aku punya jejaring sosial mulai dari facebook, twitter, tumblr, bahkan blog.. tapi semuanya tak ada yang istimewa. Aku berusaha mencari teman, tapi tetap saja tak ku dapatkan. Tulisan dan statusku kayaknya gak pernah laku. Mungkin karena aku jarang stay di jejaring sosial ku. Bukan hanya satu yang gak aktif, tapi juga semuanya.


 Aku tuch terbatas di alat yang digunakan. Hp canggih juga gag punya, punya laptop ya kegedean. Kalo gak ada wifi juga gak konek sama internet. Duch, hidupku memang gak pernah mulus. Gak di dunia maya, gak di dunia nyata. Sama keadaannya, hidupku ya begini-begini aja. 
Gak ada spesialnya, gak ada yang bikin hati seneng dan bahagia. Semua aktivias dan gerakku terbatas karena biaya. 
Bayangkan saja, mau punya hp canggih seperti punya temen-temen hanya tinggal angan-angan saja. Karena spp ku mahal jawabannya. Sedang aku mahasiswa yang gak kreatif. Padahal tujuanku punya hp canggih kayak gitu ada banyak, misal biar bisa ngurusi semua jejaring sosial yang kupunya, dengan begitu aku kan bisa bisnis lewat online. Terus aku juga lebih dekat sama anak-anak di tempatku lewat jejaring sosial yang kupunya. 
Lagi-lagi semua itu tinggal angan-angan dan keinginan yang kosong. Seperti saat aku menginginkan laptop. Butuh sejak semester satu, tapi dapat setelah semester lima. Ironis, tapi belum terlalu terlambat. Lalu, untuk hp ini nasibnya mau gimana.. sampai aku lulus baru punya mungkin. Sedang saat itu mungkin aku sudah tak punya teman lagi. Nasib. Jadi orang kecil ya kayak gini. Mau gimana lagi, orang tua cuma buruh pabrik. 
Sampai kemarin aku berdebat soal keinginanku pengen punya hp android terbaru. Padahal baru sebatas keinginan tapi aku sudah dimarahi. Masak adik ku yang cuma smk aja punya, sedang aku yang anak kuliahan enggak. Ya iri lah. Apa perlu aku pake cara yang ilegal untuk mendapatkannya. Dan ternyata sampai hari ini, keinginanku cuma sampai di angan-angan.

0 komentar:

Posting Komentar